Setelah "sampah kering" kita dipilah dan disetor ke Bank Sampah, sampah sisa makanan kita juga dapat diolah menjadi kompos. Caranya.... sangat mudah, tidak berbau, tidak ada belatungnya... menggunakan Metode Osaki yang dikembangkan oleh Kota Osaki di Jepang. Kucuri sampah sisa makanan anda dengan air bersih dan tiriskan. Siapkan 5 kg kompos daun dan 2 kg dedak. Campurkan kompos dan dedak dan masukkan ke dalam kardus bekas yang bagian bawah dalamnya dilapisi koran. Sampah sisa makanan yang sudah ditiris dimasukkan ke dalam campuran kompos dan dedak. Pastikan sisa makanan tersebut terkubur di dalam kompos-dedak. Tutup kardus, dan that's it.... proses komposting akan berjalan dengan sendirinya. Esok hari, cek kardus, di permukaan kompos akan terbentuk jamur putih dan temperaturnya hangat. Itu tandanya proses komposting berlangsung. Sisa makanan berikutnya bisa dimasukkan kembali dan diaduk. Demikian seterusnya hingga kardus penuh. Bila sudah penuh, keluarkan separuh isinya, masukkan ke kardus yang lain. Diamkan selama 3 minggu dan kompos sudah jadi. Sisa separuh lainnya bisa digunakan terus untuk sisa makanan seterusnya.
Bila kardus hancur karena lembab, harus diganti.
Telah beberapa kali dilakukan sosialisasi mengenai cara melakukan pengomposan rumah tangga. Bila anda berminat, silahkan hubungi Bank Sampah Poinmas untuk mendapatkan starter kit (kardus + kompos daun + dedak) secara gratis!
Kontak Kami
Diposting oleh
Bank Sampah Poinmas
di
18.56
Bagi yang ingin kontak dengan Bank Sampah Poinmas, silahkan hubungi:
Ketua Bank Sampah Poinmas:
Ibu Tri Wahyu Hudiono
Komplek Poinmas Blok B2/11
Jl. Raya Sawangan Depok 16435
Telp. 021- 775 4666
Email: banksampahpoinmas@gmail.com
Pembina Bank Sampah Poinmas:
Prof. Bondan Tiara Sofyan
Dept. Teknik Metalurgi dan Material
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424
Email: bondan@eng.ui.ac.id
Ketua Bank Sampah Poinmas:
Ibu Tri Wahyu Hudiono
Komplek Poinmas Blok B2/11
Jl. Raya Sawangan Depok 16435
Telp. 021- 775 4666
Email: banksampahpoinmas@gmail.com
Pembina Bank Sampah Poinmas:
Prof. Bondan Tiara Sofyan
Dept. Teknik Metalurgi dan Material
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424
Email: bondan@eng.ui.ac.id
Kegiatan Rutin Penimbangan Sampah
Diposting oleh
Bank Sampah Poinmas
di
18.49
Ada 4 pos penimbangan sampah di Poinmas:
1. Pos RT 1 di rumah Ibu Awal, Blok A2/20: tiap Rabu jam 9-11.
2. Pos RT 2 di rumah Ibu Sofyan Blok D1/4 atau Bude Hudiono Blok B2/11: tiap Minggu jam 9-11.
3. Pos RT 3 di pos Satpam RT 3: tiap Senin jam 9-11.
4. Pos RT 4 di rumah Ibu Ismet Blok H3/5: tiap Minggu jam 9-11.
Pastikan sampah anda sudah terpilah dan dalam keadaan kering ketika disetor....
Terima kasih untuk seluruh nasabah setia..... kontribusi anda pada lingkungan nilainya tak terkira. Untuk yang belum... yuk pilah sampah kita !
Kunjungan ke RW 08 Merbabu Asri Cirebon
Diposting oleh
Bank Sampah Poinmas
di
18.36
Tanggal 27-28 September 2014, "aktivis" Bank Sampah Poinmas berkunjung ke RW 08 Merbabu Asri di Cirebon.... Wah senang sekali bisa bertemu dengan teman seperjuangan, dan para aktivis sangat optimis akan berkembangnya budaya hidup pro lingkungan di Poinmas. Di RW 08 Merbabu Asri, program sudah berjalan 5 tahun, sementara di Poinmas baru berjalan di tahun ke-2. Satu hal sangat baik yang dipelajari adalah bahwa warga Merbabu Asri secara sadar membersihkan lingkungannya, sehingga diarea manapun di RW ini sangat bersih.... Kami yakin di Poinmas kesadaran serupa akan terbangun. Amin.
Community Engagement Grant Universitas Indonesia 2014
Diposting oleh
Bank Sampah Poinmas
di
18.27
PENGEMBANGAN
BANK SAMPAH RW 11:
GERAKAN
MASYARAKAT UNTUK LINGKUNGAN YANG LEBIH BAIK
Bondan Tiara Sofyan, Beta Yulianita Gitaharie, Nabila Astari
Universitas
Indonesia
Program pemberdayaan masyarakat untuk sadar
lingkungan ini dilaksanakan di RW 11 Kel. Rangkepan Jaya Kec. Pancoran Mas,
Depok dan merupakan lanjutan dari program IbD tahun 2012 dan IbM Dikti tahun
2013. Bank Sampah RW 11 telah berhasil mengurangi volume sampah yang membebani
UPS dan telah mendukung RW 11 menjadi juara kebersihan se-kelurahan tahun 2013.
Oleh karena itu, CEG UI tahun 2014 ini difokuskan untuk semakin memperkuat Bank
Sampah tersebut sehingga dapat tumbuh menjadi Bank Sampah percontohan yang
berjalan secara efisien dan baik serta dapat menjadi motor penggerak masyarakat
sadar lingkungan, seperti gerakan pembuatan kompos dan gerakan “menabung” air
tanah.
Pada program ini, peningkatan kualitas Bank Sampah
RW 11 dilakukan dengan cara menambah pos penimbangan, pembuatan sistem
informasi nasabah, melakukan survey, menambah nasabah bank sampah, dan
meningkatnya perputaran dana di Bank Sampah RW 11. Telah berhasil ditambah dua
pos penimbangan dan terjadi penambahan nasabah dari 92 orang di tahun 2013,
menjadi 142 orang di tahun 2014 ini. Penjualan sampah bulanan meningkat dari
Rp. 500.000 menjadi Rp. 900.000,- per bulan. Gudang Bank Sampah juga telah
ditingkatkan kapasitasnya dengan pembuatan rak penyimpanan. Selain itu CEG UI
2014 juga melakukan program peningkatan kesadaran masayarakat terhadap
lingkungan, khususnya pengolahan sampah sisa makanan menjadi kompos dan gerakan
menabung air tanah. Pembuatan kompos dilakukan menggunakan metoda Osaki yang
dapat dilakukan di rumah, dan saat ini telah dilakukan secara aktif oleh 20 KK.
Gerakan menabung air kembali kedalam tanah juga disosialisasikan secara
bersamaan dengan pembuatan kompos rumah tangga dan telah dibuat 100 lubang
biopori di lingkungan RW 11. Selain itu, juga dibuat 4 sumur resapan di
berbagai lokasi. Untuk memberikan kontribusi terhadap masyarakat luas maka
program CEG UI 2014 juga menambah fasilitas pada taman lingkungan RW 11 yang
diberi nama Taman Cinta Lingkungan.
Dampak pelaksanaan program ini dapat dirasakan oleh
seluruh warga di RW 11 yang terdiri dari 282 KK dan 1202 jiwa, dimana warga
sadar akan pentingnya memilah sampah dan mengkonservasi air tanah. Dengan
terwujudnya dampak dari program ini, diharapkan Bank Sampah RW 11 dapat
berkelanjutan dan menjadi Bank Sampah yang kuat. Bank Sampah akan dapat
membiayai dirinya sendiri dan dapat melakukan pengembangan. Bank Sampah juga
akan menjadi inti gerakan cinta lingkungan.
Langganan:
Postingan (Atom)